Renjana

Renjana kepada sang lara. Mereka berbagi kisah tentang hidup dua dunia, padahal keduanya ada ditempat yang sama. Lampu kuning sedikit muram, tatapan kosong kepada angan, pertanyaan-pertanyaan ala kadarnya sebagai bumbu agar cerita ini terus berjalan. Renjana berkawan dengan bara api keinginan, agar harinya jauh dari kata begitu saja. 

"Sedang apa?"
"Tidak ada"

Di sudut meja panjang, kutemukan kau berbalut kaos oblong hitam, dengan kedua mata yang bercahaya dan senyuman manis yang apa adanya. Aku melihat banyak cerita disana, yang mulanya ku sadari hinggap membawa rasa tanya. Kehidupan dua dunia kita ternyata bertemu dititik yang sama. Lantas, apa bisa aku bertamu kesana?

Pada satu fakta yang belum ku tahu latar belakangnya, aku jatuh kepadanya. Hanya pada satu kenyataan yang mungkin jauh pada kata benar menurut isi kepala. Lalu jauh, kepada harapan yang menemani setiap kemungkinan di dunia. Dalam diam rupanya aku menulis namamu disana. Untuk hari-hari berikutnya, yang kusemogakan kita akan tetap bertemu dan berbagi cerita lainnya.

Comments

Popular posts from this blog

HIDDEN PARADISE; "SEMPU ISLAND"

Tenggelam

KEJEBAK DI PARANGTRITIS